Universitas Bina Sarana Infrmatika Tegal Gelar Seminar Profesionalisme

  • Bagikan

EGAL – Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) Universitas Bina Sarana Informatika PSDKU Tegal mengadakan Seminar Profesionalisme dengan tema “How Important Programmer In Industry 4.0” serta launching HIMSI & GEMESS (Gerakan Mahasiswa Berprestasi) yang dilaksanakan pada hari Kamis, (31/10/2019). Kegiatan ini diikuti oleh 71 peserta mahasiswa dari semester 1, semester 3 dan semester 5.
Husni Faqih, M.Kom selaku Kaprodi Sistem Informasi UBSI Tegal sekaligus pembina HIMSI menuturkan bahwa memperoleh kompetensi itu perlu pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan attitude agar dapat bersaing secara kompetitif di masa depan serta pentingnya profesionalisme atau melakukan pekerjaan berdasarkan keahlian, pengetahuan dan keterampilan khusus di bidang pekerjaannya. Lulusan mahasiswa Sistem Informasi diharapkan dapat bekerja di bidang IT khususnya menjadi programmer dan sistem analis. Perlunya prestasi akademik dan non akademik sebagai mahasiswa aktif dan dapat mengikuti trend perkembangan teknologi.
Edi Kurniawan, S.Kom selaku narasumber dari CTO PT. Whita Aplikasi Nusantara, CTO PlayPay Indonesia, serta Founder Cybereye Comunity membahas mengenai perkembangan digital yaitu sebuah Platform dapat mempercepat bisnis berkembang dari sisi waktu, keuangan, operasional dan masih banyak hal-hal yang kecil lainnya bahkan yang besar. Platform atau Aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman dan melihat kebutuhan masyarakat atau mendekat kepada issue yang ada.

“Bagaimana menyikapi perbedaan cara mengkoding program setiap individu dalam suatu perusahaan?” tanya M. Syahrul Mubarok mahasiswa semester 5. “Setiap programmer memiliki habbit masing-masing. Yang terpenting adalah dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik”. Jawab Edi Kurniawan.
Novi Daniasih bertanya “Ada stigma bahwa perempuan sulit menjadi programmer karena mudah “baper” saat mengkoding, bagaimana caranya agar semangat saat mengkoding?”. “Pada dasarnya, perempuan lebih teliti dalam segala hal. Dan itu adalah aset jika seorang perempuan menjadi programmer. Kuncinya adalah niat, dan langsung mengeksekusi ide”. Tutur Edi Kurniawan.
“Bagaimana mempersiapkan diri menjadi programmer dengan banyaknya bahasa program yang ada?” tanya. “Carilah bahasa pemrograman yang dapat mengcover seluruh produk”. Jawab Edi.
“Seminar ini dapat memberikan materi yang bermanafaat, dan memotivasi kita untuk menjadi programmer”. Kesan dari Saad sebagai peserta. “Tips-tips menarik dari Mas Edi membuat saya lebih percaya diri untuk menjadi seorang programmer setelah lulus” lanjut Ariel mahasiswa semester 3.
“Setiap manusia memiliki jatah gagal masing-masing. Habiskan jatah kegagalan itu sampai berhasil.” tutur Zamghoni Mukhotob sebagai penutup acara seminar.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *